Saya ingin
mensharingkan pengalaman saya pada pameran
misioner di Fatima. Tugasku adalah sebagai penerima tamu; menyambut dan
menyapa para pengunjung yang datang dari berbagai negara di seluruh dunia serta
memberikan motivasi awal sebelum mereka masuk ke tempat pameran dengan ucapan "Selamat
datang".
Bagi yang
pernah mengunjungi tempat pameran itu,
pasti tahu baik pintu masuk. Setiap orang atau kelompok yang datang harus
mendapat sambutan dan undangan untuk memasuki ruang pameran. Jadi, siapa pun
yang bertugas menjadi penerima tamu, dia harus memberikan motivasi dan menarik
minat para pengunjun.
saya sudah
berpartisipasi sebanyak tiga kali di pameran misioner ini. Pertama kali,
pameran ini berlangsung selama 3 hari pada akhir pekan, tetapi, dua kali
berturut-turut lama waktu yang digunakan untuk kegiatan ini berlangsung selama satu minggu.
Saya pikir bahwa kita semua bisa
membantu orang menjadi lebih ramah dan simpatik. Orang-orang yang datang untuk
mengunjungi kita harus merasa sungguh diterima.
Saya tidak melakukan hal-hal yang luar biasa berkaitan dengan penerimaan, tetapi selalu
berusaha bersikap ramah dan menyenangkan. Saya berupaya untuk menerima dan
berkomunikasi dengan semua orang dari berbagai usia, anak-anak, kaum dewasa sertã lanjut usia yang datang dari luar
Portugal, dan yang berbicara dengan bahasa yang berbeda: Cina, Jerman,
Perancis, Polandia, Italia, Inggris, dll. Terkadang, ketika komunikasi dengan
bahasa tidak terjadi, maka, kami menggunakan gerak-gerik “bahasa
tubuh”.
Saya teringat
kata-kata dari S. Joseph Freinademetz, "bahasa cinta adalah bahasa yang bisa dimengerti oleh semua orang."
Saya pernah belajar beberapa kata cina tapi saya tidak bisa menulisnya.
Saya selalu mendapat tudas di bagian resepsi dan itu sangat menyenangkan. Setelah selesai mengunjungi pameran, orang-orang mengungkapkan kegembiraan mereka dengan berbagai ekspresi:
Saya selalu mendapat tudas di bagian resepsi dan itu sangat menyenangkan. Setelah selesai mengunjungi pameran, orang-orang mengungkapkan kegembiraan mereka dengan berbagai ekspresi:
“wouuu luar biasa, sungguh mengesankan, indah,
menakjubkan, Tuhan hadir di tengah kita, Syukur kepada Tuhan, terima kasih, lingkungan dan situasi yang
membuat kami merasa nyaman, saya juga merasakan bahagia ketika berada di tempat
pameran misioner dan pengalaman itu tidak akan terlupakan. Sungguh berarti
dengan kunjungan ini”.
Beberapa kasus konkrit
Sebuah pasangan
suami-isteri dengan dua anak; bayi dan
saudara yang lebih tua dengan usia 4 tahun. Sementara orang tuanya menikmati pameran di salah satu tempat, anak
itu berjalan ke arah pintu masuk. Aku pun memanggilnya: "halo, datang ke mari! Siapa
namamu? Dia memperkenalkan, “nama saya Rodrigo”. Saya bertanya kepadanya:
“Rodrigo datang dengan siapa”? Dia menjawab, “dengan adikku yang masih bayi dan orang tua”.
Justru dialah yang
menyampaikan kepada orang tuanya untuk mengunjungi pameran misioner. Setelah
beberapa menit menghilang dan kemudian Rodrigo kembali bersama adik dan orang
tuanya. Sang ayah mengatakan kepada saya, “suster... sebenarnya kami tidak
punya waktu untuk datang ke tempat ini, tetapi Rodrigo mendesak, sehingga kami
menyempatkan diri untuk mengunjunginya”. Mereka masih mengunjungi beberap
pameran lainnya, dan kemudian mereka datang dan sempat mengucapkan terima
kasih. Ternyata ada nilai positif dengan kunjungan ini.
Kasus yang berikut
ini adalah kisah dengan seorang wanita jompo
yang berjalan dengan menggunakan
tongkat. Dia datang ke pintu gerbang dan langsung disambut olehku: "selamat
datang ke tempat pameran misioner" .
Si nenek itu menjawab, "ya.. Suster, sekiranya tidak ada sesuatu yang baru,
karena ketika aku masih gadis kecil selalu datang dengan orangtua dan aku kenal
secara baik tentang tempat ini”. Saya pun menjawabnya, "Ya,
tapi pameran misioner ini dimulai pada bulan mei dan akan berakhir pada bulan
Oktober." O ya, kalau demikian, maka saya mau menyaksikannya. Dia memasuki
ruangan komunikasi dan sempat menonton tayangan video. Setelah beberapa menit
kemudian, dia datang kepadaku dan mengatakan, “terima kasih suster. Memang benar sebuah pameran baru yang belum pernah saya lihat“. Si nenek
berkisah bahwa di salah satu pojok dari Beatus Yohanes Paulus ke-2 dia sempat berdoa agar dengan pengantaraan Beatus
Yohanes Paulus ke-2, putranya yang sedang terlibat dalam konsumsi obat
terlarang bisa diselamatkan. Si nenek dengan senyumanya yang
simpatik berkata, “Kalian semua para misionaris itu sangan ramah...
"
Contoh lain: Seorang
warga brasil memotret segala sesuatu
yang dipancangkan dalam pameran misioner itu. Setelah didokumentasikan
semuanya, dia mengatakan kepada saya,
"Suster, kami ingin melakukan pameran seperti ini di negara kami dan kemudian kami mengundang
suster untuk mengunjungi".
Para pengunjung
memberikan salut dan penghargaan atas pameran dan secara spontan mengatakan,
"proficiat kepada semua pihak yang telah mengorganisir pameran ini dan
terima kasih berlimpah..." Ternyata, Pameran ini membantu saya untuk sebuah permenungan tentang betapa besar
kesaksian para misionaris dari dulu , kini dan sepanjang masa. Kesaksian
pribadi adalah dasar iman kita.
Refleksi Pribadi
Setiap orang
memiliki nilai keindahannya dalam cara pengekspresian diri yang berbeda; baik sebagai
orang portugis maupun dari benua lainnya.
Seluruh dunia, dari berbagai bahasa dan kultur yang berbeda, semuanya
datang ke Fátima untuk memberikan kesaksian akan imannya. Setiap hari, mereka yang Tiba di Fátima dan
yang menyaksikan pameran missioner semuanya memberikan dukungan akan karya
misioner. Setiap orang yang sedang mendekati ruangan pameran, mereka diundang
untuk menyaksikannya. Dengan itu mereka diminta untuk mengekspresikan apa yang mereka bawa ke
dalam hati mereka dan merasakan suasana kegembiraan.
Kami menyadari
bahwa perlu untuk memberikan yang terbaik dari diri kami sendiri, bahkan hanya dengan
senyuman, sebuah ucapan sederhana “selamat datang”, atau kata yang membuat pengunjung merasa kerasan dan diterima.
Bagi saya, itu
adalah pengalaman yang sangat kaya dan indah. Saya merasa senang melihat orang-orang yang datang dan
pergi serta memberikan kesaksian iman mereka. Saya percaya bahwa pameran
misioner ini membantu untuk menciptakan keyakinan misioner bagi kaum kristen, kesempatan untuk menemukan ide-ide yang baru.
Dengan itu, orang-orang yang datang merasa terpanggil untuk melayani dan memberikan semangat akan karya
misioner di paroki, di negaranya sendiri.
Peristiwa pameran
ini adalah anugerah yang indah diprakarsai oleh kelompok pengorganisir. Suatu dinamika yang membantu merumuskan visi dan
perjuangan misioner. Hal ini memberikan
harapan baru bagi kaum Kristen serta semangat
pengabdian bagi mereka yang membuat
pilihan radikal untuk memberikan arti bagi kehidupan serta kebahagiaan yang sepenuhnya.
Sr. Maria Mendes, SSpS
Fátima, 07/09/2012
Fátima, 07/09/2012
Sem comentários:
Enviar um comentário